Tips Meningkatkan Efektivitas Penerapan K3 Setelah Pelatihan Ahli K3 Umum

Penerapan pelatihan ahli K3 umum
Tips menngkatkan efektifitas penerapan K3

Sertifikat ahli K3 umum merupakan hal terpenting yang harus Anda miliki bila ingin berkarir di bidang Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Hal ini dikarenakan, sertifikat merupakan bukti tertulis resmi yang menyatakan bahwa Anda memiliki kemampuan dan kompetensi di bidang tersebut.

Sertifikat ini bisa Anda dapatkan dengan mengikuti pelatihan ahli K3 umum (AK3U) selama beberapa hari dan dinyatakan lulus sertifikasi. Setelah itu, barulah Anda bisa menggunakan title ahli K3 umum saat melamar pekerjaan di suatu perusahaan dan menerapkan ilmu-ilmu K3 yang sudah Anda dapatkan selama pelatihan.

Nah, agar penerapan K3 di suatu perusahaan lebih efektif setelah mengikuti pelatihan, Anda bisa menerapkan beberapa tips berikut ini.

Tips Meningkatkan Penerapan K3 di Perusahaan Setelah Pelatihan

Ahli K3 umum adalah tenaga ahli di bidang K3 yang hadir untuk membantu pemerintah maupun perusahaan dalam mengurangi risiko cedera dan kecelakaan di tempat kerja. Ini artinya keberadaan AK3U perusahaan sangatlah penting.

Bahkan, adanya seseorang yang ahli di bidang K3 ini sudah diatur dalam undang-undang.

Namun, menyandang gelar AK3U tidak bisa sembarangan. Selain memiliki kemampuan dan kompetensi di bidang tersebut, Anda juga harus memiliki sertifikat ahli K3 umum yang bisa Anda dapatkan setelah mengikuti pelatihan AK3U dan dinyatakan lulus sertifikasi.

Setelah resmi mendapatkan gelar AK3U, barulah Anda boleh menggunakannya saat melamar pekerjaan atau menerapkan ilmu-ilmu K3 yang sudah didapatkan selama pelatihan di perusahaan. 

Nah, agar waktu, tenaga, dan ilmu K3 yang sudah didapatkan selama pelatihan tidak sia-sia, Anda bisa melakukan beberapa cara berikut ini untuk meningkatkan keefektifan penerapannya di perusahaan. 

Sayang sekali bukan kalau ilmu K3 yang sudah Anda dapatkan di pelatihan tidak bisa diterapkan, padahal biaya yang dikeluarkan untuk mengikuti pelatihan tersebut tidak sedikit.

1. Mempraktekan langsung skill yang dipelajari

Selama mengikuti pelatihan, tentu akan ada banyak hal yang Anda pelajari. Entah itu skill baru yang didapatkan atau mengasah skill yang sudah dimiliki.

Agar skill yang sudah dipelajari ini tidak sia-sia, Anda bisa mempraktekannya langsung di perusahaan.

Misalnya, saat terjadi kecelakaan kerja, cobalah untuk mempraktekan langkah-langkah menganalisis kecelakaan tersebut dan bagaimana cara menyiapkan laporan kecelakaan kepada pihak terkait.

Dari sini, Anda bisa mengukur sejauh mana Anda dapat mengaplikasikan pengetahuan yang sudah didapat dari mentor selama mengikuti pelatihan ahli K3 umum. Anda juga bisa mengetahui seberapa baik skill Anda dalam menganalisis lingkungan sekitar setelah mengikuti pelatihan, apakah meningkat atau justru tidak ada peningkatan sama sekali maupun penurunan.

2. Pahami tujuan perusahaan

Setiap perusahaan tentu memiliki tujuan masing-masing yang ingin dicapai, khususnya dalam bidang K3. Misalnya, perusahaan konstruksi yang umumnya memiliki risiko kecelakaan yang tinggi, ingin mengurangi risiko kecelakaan tersebut atau pabrik kimia yang ingin mengurangi dampak produksi terhadap kesehatan lingkungan sekitar.

Dengan mengetahui dan memahami tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan, tentu akan memudahkan Anda dalam memberikan rekomendasi kebijakan pada perusahaan.

Jika Anda merasa bingung dengan tujuan yang ingin dicapai perusahaan, cobalah untuk mendiskusikannya dengan atasan atau rekan kerja.

3. Evaluasi kebijakan K3 yang sudah ada di perusahaan

Cara meningkatkan efektivitas penerapan K3 di perusahaan setelah pelatihan berikutnya adalah dengan mengevaluasi kebijakan K3 yang sudah ada. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa kebijakan tersebut masih relevan dengan kondisi yang sering dialami oleh perusahaan saat ini. 

Terkadang, ada beberapa kebijakan K3 lama di perusahaan yang sudah tidak sesuai lagi sehingga perlu dilakukan perubahan untuk menyesuaikannya dengan kondisi di lapangan saat ini.

Jika memang ada kebijakan K3 di perusahaan yang harus dievaluasi kembali, jangan lupa untuk mendiskusikannya dengan pihak-pihak terkait, seperti atasan dan rekan kerja. Sebab, pada akhirnya kebijakan tersebut harus disetujui dan dijalankan oleh setiap orang yang bekerja di perusahaan tersebut.

Cara ini juga menunjukkan bahwa ada hasil yang bisa kamu berikan pada perusahaan setelah mengikuti pelatihan ahli K3 umum.

4. Menentukan target yang ingin dicapai

Memiliki target yang ingin dicapai sangat penting karena target inilah yang akan membuat Anda tekun dan berusaha memberikan yang terbaik dalam setiap usaha.

Misalnya, Anda ingin mendapatkan promosi jabatan di perusahaan, meningkatkan kesadaran karyawan di perusahaan akan pentingnya K3, atau agar perusahaan bisa mendapatkan penghargaan K3 di ajang nasional maupun internasional karena berhasil menerapkan K3 dengan baik.

5. Evaluasi kemampuan dan mintalah feedback

Setelah melakukan berbagai cara sebagai bentuk penerapan atas hal-hal yang sudah dipelajari selama pelatihan sertifikasi ahli K3 umum, mulai dari merekomendasikan kebijakan K3 hingga mengevaluasi kebijakan yang sudah ada, cobalah untuk mengevaluasi kemampuan dan hal-hal yang sudah Anda lakukan tersebut.

Kira-kira sudah sejauh mana pengaruh pelatihan berdampak pada kinerja Anda. Anda bisa meminta feedback atau penilaian dari atasan atau rekan kerja.

Dengan begitu, Anda bisa mengetahui sejauh mana kemampuan Anda sudah berkembang berkat pelatihan tersebut. Jika belum ada peningkatan kinerja yang signifikan, jangan berkecil hati dan jangan menganggapnya sebagai kegagalan.

Jadikan hal ini sebagai bahan evaluasi diri agar bisa lebih baik lagi. Anda juga mungkin bisa mengikuti pelatihan yang lain untuk meningkatkan kinerja di perusahaan.

6. Buat pembanding

Selain meminta feedback dari atasan atau rekan kerja, Anda juga bisa menilai sendiri apakah pelatihan yang sudah diikuti sudah berjalan efektif atau tidak. Caranya, yaitu dengan membuat perbandingan kinerja Anda sebelum dan sesudah pelatihan.

Jika hasilnya sama seperti sebelumnya, mungkin ada yang salah dalam pemahaman materi selama pelatihan. 

Sebagai solusinya, mungkin Anda bisa berdiskusi dengan mentor di pelatihan yang pernah Anda ikuti.

Syarat dan biaya mengikuti pelatihan ahli K3 umum

Pelatihan ahli K3 umum
Syarat Pelatihan K3 Umum

Ada beberapa lembaga yang menyelenggarakan pelatihan ahli K3 umum. Namun, yang paling sering diikuti orang adalah pelatihan ahli K3 umum yang diselenggarakan oleh Kemnaker RI (Kementerian Ketenagakerjaan RI) dan BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi).

Keduanya memiliki persyaratan dan biaya pelatihan yang berbeda-beda. Berikut adalah persyaratan serta biaya pelatihan AK3U sertifikasi Kemnaker RI dan BNSP yang diselenggarakan oleh Garuda Systrain Interindo.

Jadi, pandai-pandailah dalam memilih teman dan lingkungan tempat Anda bergaul.

Pelatihan ahli K3 umum sertifikasi Kemnaker

Untuk mengikuti pelatihan AK3U sertifikasi Kemnaker, Anda harus mengeluarkan biaya sekitar Rp4 juta jika bersifat personal dan online training, Rp5,5 juta jika bersifat personal dan offline training

Sementara untuk utusan dari perusahaan, biaya yang harus dikeluarkan adalah sebesar Rp5,5 juta untuk online training dan Rp7 juta untuk offline training.

Adapun persyaratan mengikuti pelatihan ahli K3 umum sertifikasi Kemnaker, antara lain:

  • Scan Ijazah Minimal D3
  • Scan Kartu Tanda Penduduk (KTP)
  • Pas Foto (Background Merah)
  • Surat Keterangan Kerja (Jika Utusan Perusahaan)
  • Mengisi Pakta Integritas (Format Terlampir pada Proposal AK3U)

Pelatihan ahli K3 umum sertifikasi BNSP

Biaya pelatihan ahli K3 umum sertifikasi  BNSP lebih terjangkau dibandingkan pelatihan AK3U Kemnaker, yakni Rp 2,5 juta. Namun, pelatihan hanya bisa diikuti secara online dan bersifat personal.

Sementara untuk pelatihan yang bersifat offline dan utusan dari perusahaan belum tersedia di Garuda Systrein Interindo. Adapun persyaratan yang harus dipenuhi jika ingin mengikuti pelatihan bersertifikasi BNSP adalah:

  • Scan Ijazah Minimal D3
  • Scan Kartu Tanda Penduduk (KTP)
  • Pas Foto (Background Merah)
  • Surat Keterangan Kerja (SK Kerja)
  • Curriculum Vitae (CV)
  • Ijazah dengan pendidikan minimal SLTA

Perbedaan pelatihan ahli K3 umum sertifikasi Kemnaker RI dan BNSP

Dari penjelasan di atas mungkin Anda sudah bisa melihat perbedaan pelatihan ahli K3 umum sertifikasi Kemnaker RI dan BNSP. Agar lebih memahaminya lagi, Anda bisa menyimak ulasan berikut ini. 

1. Dasar hukum

Perbedaan pelatihan sertifikasi  Kemnaker dan BNSP terletak pada dasar hukum penunjukkan atau sertifikasi ahli K3.

Sertifikasi ahli K3 Kemnaker mengacu pada Per-02 tahun 1992 tentang Tata Cara Penunjukan Kewajiban dan Wewenang Ahli K3, sementara sertifikasi ahli K3 BNSP mengacu pada Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Kep 42/Men/III/2008 tentang penerapan SKKNI sektor ketenagakerjaan bidang K3.

2. Fungsi dan posisi

Selain dasar hukum, perbedaan pelatihan sertifikasi Kemnaker dan BNSP juga bisa dilihat dari fungsi dan posisinya.

Ahli K3 umum Kemnaker merupakan ahli K3 perusahaan yang melekat secara individu maupun instansi karena tercantum dalam sertifikat nama perusahaan tempat orang tersebut bekerja dan secara otomatis akan mendapatkan kewajiban dan wewenang khusus dari Kemnaker.

Sementara ahli K3 umum BNSP merupakan ahli K3 yang hanya melekat secara individu saja sebagai bentuk pengakuan atas kompetensi yang dimilikinya serta memiliki wewenang yang terbatas terhadap organisasi atau perusahaan (bila sudah bekerja).

3. Sertifikat yang diterima setelah mengikuti pelatihan

Jika Anda mengikuti pelatihan ahli K3 umum sertifikasi Kemnaker, setidaknya ada tiga sertifikat yang akan Anda terima setelah mengikuti pelatihan, yaitu:

  • Sertifikat Calon Ahli K3 Umum Kemnaker RI
  • Surat Keputusan Penunjukan (SKP) AK3U Kemnaker RI
  • Kartu Tanda Kewenangan (Lisensi) AK3U Kemnaker RI

Selain itu, Kemnaker juga akan memberikan sebuah pin dan lencana dengan tulisan “Penegak Ketentuan K3, Panca Karsa, Ahli K3” kepada peserta pelatihan.

Namun, jika Anda mengikuti pelatihan ahli K3 umum sertifikasi BNSP, Anda hanya akan menerima dua sertifikat saja, yaitu:

  • Sertifikat Ahli K3 Umum BNSP
  • Lisensi Ahli K3 Umum BNSP

4. Lamanya masa pelatihan

Biasanya, masa pelatihan sertifikasi Kemnaker berlangsung selama 12 hari kerja. Masa pelatihan ini memang lebih lama dibandingkan pelatihan yang di sertifikasi BNSP yang hanya berlangsung selama 4 hari kerja saja untuk masing-masing tingkatan (muda, madya, utama) dan sudah termasuk dalam ujian kompetensi. 

5. Masa berlaku dan cara perpanjangan sertifikat

Sertifikat ahli K3 umum yang dikeluarkan oleh Kemnaker dan BNSP sama-sama memiliki masa berlaku selama 3 tahun. Hanya saja, cara perpanjangan sertifikatnya berbeda.

Jika Anda mengikuti pelatihan ahli K3 umum sertifikasi  Kemnaker, maka dokumen yang harus diperpanjang setelah 3 tahun adalah lisensi K3 dan SKP. Tak perlu khawatir, Anda tidak perlu mengikuti ujian ulang untuk memperpanjang dokumen tersebut, cukup mengajukan permohonan perpanjang sertifikat saja.

Sebaliknya, jika Anda mengikuti sertifikasi ahli K3 umum dari BNSP, maka harus melakukan ujian ulang saat melakukan perpanjang sertifikat. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah Anda masih kompeten di bidang tersebut atau tidak.

Demikian tips meningkatkan efektivitas penerapan K3 di perusahaan setelah pelatihan. Jika belum mengikuti pelatihan ahli K3 umum, perhatikan persyaratan dan biaya yang harus disiapkan untuk mengikutinya.

Jika sudah memenuhi semua persyaratannya, Anda bisa mengikuti pelatihan ahli K3 umum sertifikasi Kemnaker RI ataupun BNSP di Garuda Systrain Interindo. Info lebih lanjut bisa kunjungi laman ini, ya!

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *