Sejarah APAR

Kalau sebelumnya kita membahas cara pengunaan APAR, sekarang kita bahas bagaimana Sejarah APAR yuk…

Tahun 1723

APAR prtama kali ditemukan di Inggris oleh Ambrose Godfrey, yang merupakan seorang ahli kimia terkenal. APAR yang ditemukan terdiri dari cairan pemadam api yang berisi bubuk mesiu

Tahun 1818

  • Lalu pada tahun 1818 ditemukan oleh kapten inggris, George William Manby, kilangan ini terdiri atas sebuah bejana tembaga dengan 3 galon larutan mutiara (potasium karbonat) yang terdapat dalam udara bertekanan
  • Pada literasi lain di Amerika Serikat, ketika APAR asam-soda telah dipatenkan oleh Almon M. Granger, alat pemadamnya menggunakan reaksi antara larutan natrium bikarbonat dan asam sulfat untuk mengeluarkan air bertekanan ke dalam api.
  • Pada saat yang sama, alat pemadam yang dioperasikan dengan kartridge ditemukan oleh Read & Campbell dari Inggris, Mereka kemudian menemukan model karbon tetraklorida yang disebut “Petrolex” yang dipasarkan untuk penggunaan otomotif

Tahun 1910

Perusahaan manufaktur Pyrene dari Delaware mengajukan paten untuk alat pemadam dengan karbon tetrachloride (CTC) untuk memadamkan api. Asap itu langsung menguap dan memadamkan api dengan menciptakan lapisan padat yang tidak mengandung oksigen, sehingga menghambat reaksi kimia.

Tahun 1975

Halon 1211 datang dari Eropa ke Amerika Serikat, dan di sana sudah digunakan sejak tahun 40-an atau awal ke-50. Halon 1301 telah dikembangkan oleh DuPont dan Tentara Amerika Serikat pada tahun 1954. Baik Halon 1211 maupun Halon 1301 bekerja dengan menghambat reaksi berantai api. Dan dalam kasus Halon 1211, pendinginan kelas A bahan bakar juga.

Hari ini

Saat ini alat pemadam tersedia untuk setiap jenis api. jenis – jenis an tata cara pemasangan serta pemeliharaan APAR di Indonesia diatur pada Permenaker No.04 Tahun 1980. Pada umumnya APAR yang sering digunakan di Indonesia adalah APAR dry chemical powder

Ada 2 tipe tabung APAR DCP yaitu Tipe Storage Pressure dan Tipe Catridge. Pada tipe storage pressure, powder yang didalam tabung didorong keluar dengan menggunakan gas N2, sedangkan pada tipe catridge, powder didalam tabung didorong dengan menggunakan gas CO2. Tipe storage pressure lebih banyak digunakan karena menggunakan gas yang lebih ramah lingkungan.

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *