|

Topik-topik Safety Induction

Safety induction adalah sebuah latihan tentang keselamatan dan kesehatan kerja yang diberikan kepada pekerja baru, kontraktor baru ataupun para tamu yang baru pertama kali datang di lokasi perusahaan tersebut.

Tujuan dari safety induction adalah pemberitahuan kepada pekerja baru tentang bahaya-bahaya (seperti racun di labolatorium), resiko dalam sebuah pekerjaan yang meliputi kesehatan dan keselamatan kerja. Sehingga pekerja baru dapat mengendalikan atau mencegah bahaya terdapat suatu pekerjaan tersebut.

Mengapa safety induction diperlukan bagi karyawan baru?

Safety induction sangat penting bagi karyawan baru, karena sebagai karyawan yang baru bekerja mereka perlu tau aturan, prosedur atau bahaya-bahaya di lokasi pekerjaan.Setelah mengetahui potensi bahaya yang terdapat dalam perusahaan tersebut, diharapkan peserta dapat mengendalikan kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja.

Setelah melakukan safety induction karyawan baru atau tamu dapat bekerja sesuai tugasnya masing-masing, peserta juga mendapatkan tanda bahwa beliau sudah mengikuti safety induction, dan di helm mereka terdapat sticker.

Landasan Hukum

Safety Induction ini sebenarnya adalah wajib sesuai dengan UU No. 1 Tahun 1970, Bab V tentang pembinaan pada pasal 9 ayat 1 dan 2 yang menyatakan bahwa:

(1) Pengurus diwajibkan menunjukan dan menjelaskan pada tiap tenaga kerja baru tentang:

  • Kondisi-kondisi dan bahaya-bahaya serta yang dapat timbul dalam tempat kerjanya.
  • Semua pengamanan dan alat-alat perlindungan yang diharuskan dalam tempat kerjanya.
  • Alat-alat perlindungan diri bagi tenaga kerja yang bersangkutan;
  • Cara-cara dan sikap yang aman dalam melaksanakan pekerjaannya.

(2) Pengurus hanya dapat memperkerjakan tenaga kerja yang bersangkutan setelah ia yakin bahwa tenaga kerja tersebut telah memahami syarat-syarat tersebut diatas.

Isi Safety Induction

Isi dari induction tersebut minimal harus menjawab dari pertanyaan berikut:

  • Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Perusahaan
  • Area-area khusus seperti: area pejalan kaki, area merokok, area ibadah, toilet, dan lain-lain
  • Peraturan standard keselamatan kerja seperti: tidak boleh membawa senjata, tidak boleh bercanda,dan lain-lain
  • Alat pelindung diri yang harus dipakai
  • Prosedur keadaan darurat, seperti: cara menggunakan alat emergency (APAR, eyewash, Tombol darurat, eyeshower,dsb),
  • Prosedur pelaporan kecelakaan
  • Bahaya spesifik pada area tempat dia bekerja dan cara mengendalikannya. Untuk memahami bahaya tempat kerja, bisa dijelaskan juga tentang job safety analysis
  • Prosedur pembuatan izin kerja (khusus kontraktor)

Isi safety induction tersebut bisa disesuaikan tergantung dengan situasi dan kondisi dari setiap tempat kerja. Pelatihan ini pun dapat dibuat tidak hanya dengan metode ceramah, tapi juga dapat dengan menggunakan layar, alat bantu K3 hingga lewat video.

Siapa saja sasaran safety induction training?

Setiap orang  yang baru pertama kali berkunjung ke perusahaan wajib diberikan pengarahan terlebih dahulu mengenai peraturan keamanan yang berlaku di perusahaan. Biasanya ada periode yang ditetapkan oleh perusahaan. Misalnya di kantor saya, tamu yang pernah berkunjung tetapi sudah lewat 6 bulan tetap harus diberikan safety induction training kembali. Siapa saja sasarannya?

  • Tamu (customer / pelanggan)

Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul “Safety Induction Training, Seberapa Penting?”, Klik untuk baca:

  • 2. Tamu (supplier / pemasok)
  •  Siswa / mahasiswa yang sedang magang
  • Karyawan baru

Kesimpulan :

Safety Induction sangat penting diterapkan pada sebuah perusahaan guna mencegah terjadinya kecelakaan akibat kurangnya pengetahuan tentang alat-alat kerja, laboratorium, racun dan hal-hal lain yang beresiko terjadinya kecelakaan. Safety Induction dapat diterapkan pada tamu, karyawan baru dan mahasiswa magang.

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *