|

Memahami Tentang Destructive Test (Pengujian Merusak)

Jenis pengujian ada 2 jenis yaiu ada pengujian merusak dan pengujian tidak merusak. Pada artikel kali ini kita akan coba membahas dan memahami tentang pengujian  merusak. Pengujian merusak adalah salah satu metode penting untuk memahami sifat dan karakteristik material, komponen, atau produk. Metode ini melibatkan penghancuran atau kerusakan fisik pada objek yang diuji untuk mengungkapkan informasi yang tak terlihat secara langsung. Artikel ini akan membahas pengertian, tujuan, jenis-jenis, serta aplikasi pengujian merusak dalam berbagai penggunaannya.

Apa Yang Dimaksud Dengan Pengujian Merusak?

Pengujian merusak adalah salah satu pengujian yang mengubah atau menghancurkan suatu material untuk menganalisis titik kegagalannya. Destructive test atau pengujian merusak digunakan sebelum suatu komponen diproduksi secara masal atau digunakan dalam penerapan sebenarnya untuk memahami apa yang akan terjadi jika komponen tersebut ditempatkan di bawah berbagai jenis tekanan. Pengujian ini akan membantu mengetahui sifat dari pada bahan atau material yang akan digunakan. Material yang akan digunakan seperti besi, stainless, beton, alumunium, baja, kayu, bahan – bahan paduan dll.

Apa Manfaat dan Tujuan Dari Pengujian Merusak?

Manfaat dari pengujian merusak adalah sebagai berikut:

  • Meyakinkan terhadap kualitas

Sebuah fabrikasi pasti akan menampilkan keunggulan pembuatan produk yang akan dijual, dengan adanya kualitas yang baik yang dapat dibuktikan dengan sertifikat kelayakan bahan maka akan menambah kepercayaan dari pembeli yang akan membeli produknya.

  • Menguji sifat material

Pengujian merusak digunakan untuk mengukur kekuatan, kekerasan, elastisitas, dan karakteristik lainnya dari material yang digunakan dalam berbagai aplikasi industri.

  • Mencegah kegagalan

Metode ini membantu dalam mengidentifikasi penyebab kegagalan produk atau material sehingga perbaikan dan perbaikan dapat dilakukan.

  • Membuat data sebagai pemilihan terhadap material yang akan digunakan

Pengujian merusak memungkinkan perbandingan antara produk atau material yang berbeda untuk menentukan mana yang lebih unggul dalam aspek kualitas tertentu.

  • Verifikasi desain

Dalam proses pengembangan produk, pengujian merusak membantu memverifikasi apakah desain produk dapat bertahan di bawah tekanan atau beban yang diharapkan.

Apa Saja Jenis – Jenis Pengujian merusak?

Ada banyak sekali jenis pengujian merusak yang bisa digunakan, berikut ini adalah jenis – jenis pengujian merusak yang paling umum digunakan untuk pengujian material atau bahan:

  • Pengujian Tarik (Tensile Test)

Pengujian tarik adalah pengujian merusak yang digunakan untuk mengukur kekuatan, kekerasan, elastisitas dan karakteristik lainnya dari material yang digunakan dalam berbagai aplikasi. 

  • Pengujian Bending (Bending Test)

Digunakan untuk mengukur kekuatan dan kelenturan material dengan menekuk sampel hingga terjadi retakan atau kegagalan.

  • Pengujian tekan 

Digunakan untuk mengukur perilaku material data diberi beban tekanan. Ini penting dalam aplikasi yang melibatkan pemempatan seperti desain struktur.

  • Impact Test 

Berfungsi untuk mengevaluasi ketangguhan material dengan menghantamkan benda uji dengan energi yang diketahui dengan mengukur responnya terhadap kejutan.

  • Hardness Test

Pengujian kekerasan yang digunakan untuk mengukur tingkat kekerasan permukaan suatau material. Salah satu metodenya adalah dengan pengujian Brinel atau Vikcers.

  • Pengujian Kelelahan (Fatigue)

Dimana suatu proses material atau komponen yang dikenakan beban yang berulang-ulang atau siklus beban yang dapat menyebabkan perubahan dari struktur atau kegagalan material. Tujuannya adalah untuk memahami sejauh mana material tersebut dapat bertahan dalam kondisi penggunaan yang berulang.

  • Pengujian Korosi 

Dilakukan untuk menguji titik korosi suatu komponen ketika terkena air asin dan air tawar.

  • Pengujian lingkungan yang agresif 

Digunakan untuk menguji titik lelah dan patah suatu komponen ketika komponen tersebut terkena lingkungan yang korosif pada tekanan dan suhu yang berbeda. Contoh dari lingkungan yang korosif adalah lingkungan yang mengandung Salinitas, kelembaban, hydrogen sulfide, karbon dioksida dan unsur-unsur lainnya. 

Dimana Aplikasi atau Penggunaan Destructive Test?

Ada beberapa industri yang menggunakan pengujian Destructive test, berikut ini adalah industri yang menggunakan pengujian destructive test:

  • Otomotif

Biasa nya pada dunia atau industri otomotif semua barang yang akan di produksi akan melalui proses pengujian merusak terlebih dahulu supaya produk yang di jual mempunyai ketahanan yang lama  dan bisa bersaing dipasaran

  • Manufaktur

Pengujian kualitas pengelasan dalam produksi kendaraan, peralatan berat, dan struktur logam lainnya. Pengujian kualitas cetakan dalam proses pembuatan produk plastik dan karet.

  • Penerbangan

Pengujian kekuatan sayap pesawat untuk memastikan integritas struktural dalam kondisi penerbangan yang berat. Pengujian destruktif pada komponen mesin pesawat untuk memeriksa keandalan dan ketahanan terhadap beban yang ekstrem.

  • Industri Energi

Pengujian kekuatan material dalam komponen mesin pembangkit listrik untuk memastikan keandalan dan kinerja. Pengujian pipa dan peralatan dalam industri minyak dan gas untuk mengidentifikasi retakan dan kebocoran potensial.

  • Industri Inspection 

Dalam dunia inspeksi atau pemeriksaan dan pengujian dibutuhkan pengujian tidak merusak yaitu berupa hardnes test di beberapa komponen yang sudah tidak memiliki sertifikat bahan, maka inspektor dituntut untuk melakukan hardnes test untuk mngetahui dari pada kekuatan komponen yang akan dilakukan pemeriksaan dan pengujian agar inspector dapat menyimpulkan apakah komponen yang digunakan di perbolehkan untuk beroperasi atau tidak.

Sumber:

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *