Bahaya Kebisingan Ancaman Tersembunyi yang Perlu Diperhatikan di Tempat Kerja

Meskipun terkadang dianggap sebagai bagian dari lingkungan kerja yang tak terhindarkan, kebisingan di tempat kerja memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan dan kesejahteraan karyawan. Kebisingan di tempat kerja merupakan masalah yang sering diabaikan namun memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan para pekerja. Sangat penting untuk memahami dan mengurangi dampak kebisingan di tempat kerja. Artikel ini akan membahas definisi tentang kebisingan, nilai ambang batas kebisingan, sumber kebisingan, bahaya dari kebisingan dan cara mencegah kebisingan berlebih di tempat kerja. Simak terus artikel berikut ini yaa Garuda Crew!!!.

Apa Yang Dimaksud Dengan Kebisingan?

Kebisingan merujuk pada bunyi yang tidak diinginkan yang dapat mengganggu kenyamanan atau kesehatan seseorang. Secara fisik, kebisingan dapat menyebabkan tekanan darah naik, gangguan tidur dan gangguan konsentrasi. Kebisingan di tempat kerja dapat berasal dari berbagai sumber, seperti lalu lintas, mesin otomatis atau konstruksi bangunan. Karena paparan kebisingan yang tinggi di tempat kerja dapat mengganggu pendengaran dan meningkatkan risiko gangguan kesehatan, pengendalian dan perlindungan dari paparan kebisingan di tempat menjadi salah satu hal yang wajib di perhatikan untuk menjaga kesehatan dan keselamatan para karyawan.

Berapa Nilai Ambang Batas kebisisngan yang Diperbolehkan Untuk Telinga Manusia?

Berikut ini adalah nilai ambang batas kebisingan menurut permenaker no 5 tahun 2018:

Jadi jika Garuda Crew bekerja pada nilai kebisingan 85 desible, maka Garuda crew bisa bekerja dengan durasi 8 jam kerja, jika nilai kebisingan sudah melebihi 85 desible maka garuda crew bisa mengikuti jam kerja yang sudah di terapkan pada table diatas.

Darimana Sumber Kebisingan Terjadi?

Sumber kebisingan di tempat kerja dapat berasal dari berbagai sumber, baik dari dalam maupun dari luar tempat kerja. Sumber kebisingan internal berasal dari dalam gedung, seperti bunyi mesin, kompresor, dan penggilingan. Sementara sumber kebisingan eksternal berasal dari luar gedung atau tempat kerja, seperti lalu lintas, industri, dan bangunan. Di tempat kerja, sumber kebisingan dapat berasal dari mesin otomatis, kompresor, AC, lalu lintas, industri, bangunan, perkantoran, pabrik tenun, pabrik gula, pembangkit listrik tenaga diesel, perusahaan kayu, dan kegiatan transportasi. Maka dari ini kebisingan dalam bekerja harus benar benar di perhatikan agar semua pekerja tidak mengalami gangguan atau pun mengalami Penyakit akibat kerja.

Apa Saja Bahaya Dari Kebisingan?

Berikut ini adalah bahaya dari kebisingan menuurt Buchari 2007, kebisingan di bagi menjadi 4 jenis yaitu:

  1. Kebisingan yang kontinyu dengan frekuensi yang luas, misalnya mesin – mesin, dapur pijar dan lain – lain
  2. Kebisingan yang kontinyu dengan frekuensi yang sempit, misalnya gergaki serkulaer, katup gas dan lain – lain.
  3. Kebisingan terputus – putus adalah kebisingan dimana suara mengeras dan kemudian melemah secara perlahan – lahan misalnya lalu lintas, suara kapal terbang di lapangan udara.

Berdasarkan pengaruh terhadap manusia, dibagi atas:

  1. Bisik yang mengganggu (gangguan suara): intensitasnya tidak terlalu kuat, seperti mendengkur.
  2. Bising yang menutupi (masking noise) merupakan bunyi yang menutupi pendengaran yang jelas. Secara tidak langsung bunyi ini akan mempengaruhi kesehatan dan keselamatan pekerja, karena teriakan isyarat atau tanda bahaya tenggelam dari bising dari sumber lain.
  3. Bising yang merusak (damaging/injurious noise), adalah bunyi yang melampaui NAB. Bunyi jenis ini akan merusak/menurunkan fungsi pendengaran.

Apa Saja Bahaya dari Kebisingan?

Berikut ini adalah beberapa bahaya dari kebisingan yang bisa terjadi:

Kegelisahan, tidak enak badan, kejenuhan mendengar, sakit lambung, dan masalah peredaran darah dapat disebabkan oleh bising di atas 80 dB. Kelainan seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan gangguan percernaan menunjukkan kebisingan yang berlebihan dan berkepanjangan. Jumlah statistik dari berbagai industri telah menunjukkan dampak kebisingan yang merusak pada efisiensi kerja dan produksi (Herawati, 2016). Salah satu dampak dari kebisingan yang sangat terjadi adalah masalah gangguan pendengaran, ada beberapa jenis gangguan pendengeran anara lain:

  1. Tuli sementara (Temporary Treshold shift = TTS) jenis tuli ini disebabkan paparan terhadap bising dengan intensitas seseorang akan mengalami penurunan daya dengar yang sifatnya sementara dan biasanya waktu pemaparan terlalu singkat. Apabila tenaga kerja di berikan waktu istirahat yang cukuo daya pendengarannya akan pulih kembali.
  2. Tuli tetap (Permanent Threshold Shift = PTS), diakibatkan waktu pemaparan yang lama (kronis) bisanya PTS di pengaruhi factor – factor sebagai berikut:
    – Tingginy level suara
    – Lama paparan
    – Spektrum Suara
    – Temporary pattern, bila kebisingan yang kontinyu maka kemungkinan terjadi TTS akan lebih besar.
  3. Trauma Akustik: Trauma akustik adalah setiap perlukaan yang merusak sebagian atau seluruh alat pendengaran akibat pajanan tunggal atau beberapa suara dengan intensitas yang sangat tinggi, ledakan-ledakan atau suara yang sangat keras, seperti suara ledakan meriam yang dapat memecahkan gendang telinga, merusak tulang pendengaran atau saraf sensoris pendengaran.
  4. Prebycusis adalah penurunan daya dengar karena usia. Ini adalah gejala umum yang ditandai dengan penurunan daya dengar pada nada tinggi. Dalam menilai penurunan daya dengar akibat pajanan bising di tempat kerja, gejala ini harus dipertimbangkan.
  5. Tinitus adalah gejala awal gangguan pendengaran. Gejalanya adalah telinga berdenging. Orang-orang yang mengalami tinitus mungkin mengalami gejala tersebut dalam situasi hening, seperti saat tidur malam, atau saat mereka berada di ruang pemeriksaan audiometri (ILO, 1998).

Bagaimana Cara Pencegahan Kebisingan Berlebih Di Tempat Kerja?

Salah satu langkah penting untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan karyawan adalah mencegah kebisingan berlebihan di tempat kerja. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah kebisingan berlebih:

1. Evaluasi Risiko Kebisingan

Di tempat kerja Sebelum mengambil tindakan pencegahan. Cari sumber kebisingan utama, tingkat kebisingan dan lokasi di mana karyawan mungkin terpapar kebisingan.

2. Penggunaan Alat Pelindung Telinga

Pastikan karyawan yang mungkin terpapar kebisingan tinggi menggunakan alat pelindung telinga seperti earmuff atau earplug. Selain itu, pastikan karyawan dilatih menggunakan alat pelindung telinga dengan benar.

3. Penyaring/peredam Kebisingan

Untuk mengurangi kebisingan di sumbernya, Anda dapat memasang peredam suara atau penyekat suara di sekitar mesin atau peralatan yang menghasilkan kebisingan tinggi. Pemeliharaan mesin secara teratur juga penting untuk mengurangi kebisingan yang disebabkan oleh kerusakan atau korosi.

4. Penataan ulang lingkungan kerja

Untuk mengurangi paparan kebisingan Area kerja yang sangat konsentrasi harus dipisahkan dari area kerja yang paling bising. Untuk memisahkan area kerja, gunakan dinding suara atau baffle.

5. Pengaturan Jadwal Kerja

Jika memungkinkan, atur jadwal kerja para pekerja sehingga mereka dapat menghindari kebisingan. Ini akan memberi mereka waktu untuk beristirahat dan mengurangi dampak kebisingan pada kesehatan mereka.

6. Pelatihan dan Kesadaran

Berikan pelatihan kepada pekerja tentang risiko kebisingan di tempat kerja, dampaknya terhadap kesehatan, dan cara-cara untuk melindungi diri mereka sendiri. Pelatihan ini amat sangat pennting dan juga akan membuka atau menimbulkan kesadaran ketika karywan tersebut mengabaikan peringatan ini maka karyawan tersebut sudah mengetahui resiko yang akan di terima.

7. Pengawasan dan Evaluasi

Secara teratur awasi kebisingan di tempat kerja dan evaluasi untuk memastikan bahwa tindakan pencegahan terhadap kebisingan telah bekerja dengan baik.

8. Pemberian Rambu

Rambu ini sangat penting untuk di perhatikan karena rambu ini akan berguna jika para pekerja kelupaan menggunakan alat pelindung diri.

https://dinkes.ntbprov.go.id/berita/datin/kebisingan-dan-pengaruhnya-terhadap-pedengaran/

https://e-journal.uajy.ac.id/16235/3/TS153902.pdf

https://repository.unair.ac.id/87029/3/FKM%20189%2019%20Zuh%20p.pdf

https://artikel.indomedika.co.id/artikel/judul/KEBISINGAN_DI_LINGKUNGAN_KERJA

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *